Sang Murabbi: Mencari Spirit Yang Hilang,
bersempena memperingati pemergian al-Marhum Ustadz Rahmat Abdullah,
Murabbi pendukung amal Islami di bumi Indonesia. Di sini saya ingin mengulas sedikit demi sedikit daripada hasil tontonan saya.
Part 1
Wahai para mujahidun di seluruh dunia di mana sahaja anda berada, "Buang rasa takut di dada kalian meskipun kalian berada dalam sempit dan sedikit. Allah dan para malaikat akan menolong anda dari jalan anda yang tidak diduga-duga. Tidak ada kemuliaan dalam diri seorang melainkan mati syahid di jalan Allah."
Kembali pada as-solah. Pemimpin itu harus dibangunkan di atas dasar keaslian. Jangan otak cerdas, politik maju dengan panah-panah tapi kosong hatinya, sombong terjadi dan shock (saya tak dapat dengar dengan jelas). Tidak bangga lagi dengan Islam, tidak bangga lagi dengan tarbiyah tapi bangga dengan sana-sini
Sang Murabbi (Izzatul Islam)
Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi
Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Terik matahari
Tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai
Tak lunturkan azzammu
Raga kan terluka
Tak jerikan nyalimu
Fatamorgana dunia
Tak silaukan pandangmu
Semua makhluk bertasbih
Panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdoa
Limpahkan rahmat atasmu
Duhai pewaris nabi
Duka fana tak berarti
Surga kekal dan abadi
Balasan ikhlas di hati
Cerah hati kami
Kau semai nilai nan suci
Tegak panji Illahi
Bangkit generasi Robbani..
Kalau bicara tentang Nabi hati-hati bang, ada iktikadnya ada sopan santunnya. Abang jangan seperti bangsa Yahudi sudah ditolong oleh Allah dari kelaparan dari kepanasan masih lagi protes. Makanya Allah marah, dia (yahudi) diusir dari tanah yang dijanjikan.
“Kalau gak mau jadi pegawai pemuda, lu mau kerja jadi apa sih”
“Mamat ngajar aja Bu”
“Gak Lepas tu omongan dari dulu. Sampai sekarang pengen jadi guru aja. Gak kepengen jadi orang berharte”
“Guru itu justeru hartenya banyak . Ngasih ilmu aja kerjaannya. “
“Ya udah. Jadi guru juga gak apa sih, bagus. Asal satu, Jangan Korupsi.”
“Mamat ngajar aja Bu”
“Gak Lepas tu omongan dari dulu. Sampai sekarang pengen jadi guru aja. Gak kepengen jadi orang berharte”
“Guru itu justeru hartenya banyak . Ngasih ilmu aja kerjaannya. “
“Ya udah. Jadi guru juga gak apa sih, bagus. Asal satu, Jangan Korupsi.”
No comments:
Post a Comment